Kamis, 10 Maret 2011

Nih BBM pengganti premium yang terbuat dari batang kayu

 
Departemen Energi Amerika Serikat mengumumkan calon bahan bakar biologis untuk mengganti bensin.

Bahan bakar yang diumumkan oleh Menteri Energi AS Steven Chu pada Selasa (8/3) itu dibuat dari pohon kayu yang dikonversi menjadi isobutanol yang dapat digunakan untuk mesin mobil. Chu juga menyebutkan, "Metode konversi ini sangat hemat biaya."

Para ilmuwan dari BioEnergy Science Center bekerja sama dengan peneliti dari University of California membuat turunan baru dari mikroba Clostridium celluloyticum, bakteri yang secara alami dapat mengurai selulosa. Turunan bakteri tersebut diharapkan dapat mengurai zat tanaman sekaligus menghasilkan isobutanol tanpa perlu biaya tinggi.

Menurut peneliti James Liao, isobutanol dapat menjadi alternatif pengganti gas untuk digunakan sebagai bahan bakar mesin atau kendaraan, bahkan tanpa modifikasi sekalipun. "Isobutanol tidak seperti etanol. Kandungan isobutanol dapat dicampurkan ke bensin dengan perbandingan berapa pun," jelasnya.

Sebelum temuan ini, membuat bahan bakar dari tanaman butuh biaya tinggi. Mengurai selulosa, bagian kayu dari sel tanaman, untuk mendapatkan bahan yang dapat diubah menjadi bahan bakar butuh biaya besar. Ternyata, mikroba dapat melakukan hal itu. Mikroba juga pernah dipakai untuk membersihkan lingkungan dari polusi serta mengubah air limbah menjadi plastik biologis.

Steven Chu juga mengungkapkan kalau produksi bahan bakar biologis berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru di daerah pinggir kota. Lahan-lahan baru pun sebetulnya tidak perlu dibuka karena proses pembuatan isobutanol dapat diperoleh dari kayu sisa-sisa panen, seperti batang padi. 

"Di tahun-tahun mendatang, kita mengharapkan sebuah terobosan dramatis yang akan membuat kita menikmati bahan bakar baru yang sehat, bersih, yang kita dambakan sekarang. Kita perlu bergerak secara agresif untuk meraih kesempatan itu," kata Chu.

Rabu, 02 Maret 2011

Ada gua di bulannnn......!!!

Organisasi peneliti ruang angkasa dari India menemukan gua bawah tanah berukuran besar di dekat ekuator Bulan.

Gua raksasa yang ditemukan pesawat luar angkasa Chandrayaan-1 ini memiliki panjang lebih dari 1,7 kilometer dan lebar 120 meter. "Ruang ini cukup besar untuk sebuah kota kecil atau markas rahasia Nazi yang menampung beberapa ratus UFO," tulis Jesus Diaz di Gizmodo.

Para peneliti India mengutarakan kemungkinan penggunaan gua ini sebagai tempat manusia di masa yang akan datang. Gua tersebut dapat digunakan sebagai tempat perlindungan dari radiasi, tabrakan meteor kecil, debu, dan perubahan temperatur yang ekstrem karena perubahan struktur lava.

Para ilmuwan juga menunjukkan kalau gua itu hanya butuh sedikit konstruksi dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembuatan tameng khusus untuk menghadapi lingkungan bulan.

Temuan ini merupakan temuan gua lainnya di Bulan. Pada tahun 2009, badan antariksa Jepang JAXA mengumumkan temuan lubang di bulan yang cukup besar untuk ditempati manusia. Gua temuan JAZA ini berukuran 65 meter dan memiliki dalam 88 meter.